Info pendidikan sangatlah menjadi kontroversi saat ini namun untuk menanggapi kontroversi dan pertanyaan publik tentang materi pada buk...
Info pendidikan sangatlah menjadi
kontroversi saat ini namun untuk menanggapi kontroversi dan pertanyaan publik
tentang materi pada buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti kelas XI,
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan mengakui pihaknya
memang menemukan hal tersebut. Dia mengatakan, Kurikulum 2013 adalah barang
setengah masak yang dipaksakan beredar.
Baca ini : Pemerintah Akan tambah sekolah
"Betul, memang kami temukan
materi-materi bermasalah pada buku tersebut dan juga buku-buku Kurikulum 2013
yang lain. Seperti saya tegaskan pada November lalu, Kurikulum 2013 dan
perangkatnya adalah barang setengah matang yang dipaksakan. Atas alasan itulah
kami menunda implementasinya agar dapat dilakukan evaluasi dan perbaikan
menyeluruh baik terhadap dokumen kurikulum, buku maupun proses pendampingan dan
kesiapan sekolah dan guru," ujar Anies dalam keterangan pers yang diterima
detikcom, Sabtu (21/3/2015).
Anies mengatakan, bukan hanya
satu-dua masalah saja yang ditemukan dalam buku Pendidikan Agama Islam dan Budi
Pekerti serta buku-buku Kurikulum 2013 yang lain, namun ada banyak. Beberapa
contoh kontroversi dan masalah materi yang ditemukan antara lain:
Dalam buku Pendidikan Agama Islam
dan Budi Pekerti kelas XI, cetakan ke-1 tahun 2014, oleh kontributor naskah
Mustahdi dan Mustakim serta penyelia Yusuf A Hasan dan Muh Saerozi, bab
"Bangun dan Bangkitlah Wahai Pejuang Islam", sub bab "Tokoh-tokoh
Pembaharuan Dunia Islam Masa Modern", ditemukan masalah pencantuman
pemikiran Muhammad Ibnu Abdul Wahab yaitu "… dan orang yang menyembah
selain Allah telah menjadi musyrik dan boleh dibunuh," tanpa dilengkapi
dengan rujukan yang valid terhadap pemikiran utuh tokoh yang bersangkutan dan
juga ajakan untuk mengkaji konteksnya.
Pada bagian ini juga terpasang foto
berwarna yang tertulis sebagai foto Muhammad bin Abdul Wahab (lahir 1703,
meninggal 1787), padahal foto tersebut adalah foto Abdul Aziz bin Abullah Al
Syaikh, mufti Arab Saudi, yang masih hidup sampai saat ini.
Dalam buku Pendidikan Agama Islam
dan Budi Pekerti kelas X, cetakan ke-1 tahun 2014, oleh kontributor naskah Endi
Suhendi Zen dan Nelty Khairiyah serta penyelia Yusuf A Hasan, bab
"Meneladani Perjuangan Dakwah Rasulullah SAW di Madinnah", sub bab
"Mengkritisi Sekitar Kita", ditemukan narasi tentang kejadian
kekerasan terhadap komunitas Rohingya di Myanmar yang antara lain bertuliskan
"… muslim Rohingya yang sejak lama dianiaya, diusir dan rumah-rumah mereka
dibakar massa penganut Buddha,".
Narasi ini menjadi kontroversial
karena dianggap kurang berhati-hati. Pesan ini bisa diungkapkan dalam konteks
lebih positif untuk mengajarkan semangat toleransi, perdamaian dan rekonsiliasi
tanpa mengukuhkan miskonsepsi dan stereotype konflik antaragama.
Tak hanya itu, dalam buku
Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan kelas XI, cetakan ke-1 tahun 2014,
oleh kontributor naskah Sumaryoto dan Soni Nopembri serta penyelia Hermawan
Pamot Raharjo dan Dian Budiana, bab "Memahami Dampak Seks Bebas"
ditemukan materi tentang "Gaya Pacaran Sehat" dilengkapi dengan tips
dan panduan pacaran yang aman beserta ilustrasi sepasang remaja dengan atribut
pakaian khas muslim. Ilustrasi serupa ditemukan pada buku Pendidikan Agama Islam
dan Budi Pekerti kelas X.
Anies menjelaskan, berbagai
kesalahan tersebut menjadi bukti betapa Kurikulum 2013 disiapkan secara instan
dan tergesa-gesa. Penulis, penyelia dan penelaah diberi waktu terlalu sempit
untuk memastikan buku-buku yang sampai ke anak-anak kita adalah buku yang
bermutu.
"Sesungguhnya berbagai risiko
ketergesa-gesaan ini sudah diantisipasi oleh penyusun, di awal setiap buku
Kurikulum 2013 diletakkan disklaimer yang tidak umum ditemukan dalam buku
pelajaran sebelumnya. Disklaimer itu berbunyi antara lain, buku ini merupakan
‘dokumen hidup’ yang senantiasa diperbaiki, diperbaharui, dimutakhirkan sesuai
dengan dinamika kebutuhan dan perkembangan zaman. Masukan dari berbagai
kalangan diharapkan dapat meningkatkan kualitas buku ini," jelas Anies.
Anies melanjutkan, ada kesalahan
manusiawi yang dapat dimaklumi. Tapi ada juga keteledoran dan kelalaian yang
sebenarnya dapat dihindari. Jangan sampai buku yang diterima anak-anak penuh
dengan hasil kelalaian.
"Dari hasil penelusuran juga ditemukan
bahwa sebenarnya sudah ada pihak-pihak yang memberikan peringatan resmi dan
tertulis terhadap keterburu-buruan proses penyusunan dan penjaminan mutu buku
Kurikulum 2013," katanya.
Ke depan, Mendikbud Anies berharap
seluruh buku Kurikulum 2013 akan dievaluasi sebagai persiapan tahun ajaran baru
2015/2016. Buku-buku bermasalah seperti buku dalam contoh sebelumnya akan
ditarik kembali dan ditutup akses unduhnya di situs Buku Sekolah Elektronik
milik Kemdikbud.
"Saya ucapkan terima kasih
kepada masyarakat yang ikut mengawasi dan memberikan informasi tentang materi
pelajaran bermasalah. Mari kita terus bergandengan tangan dalam membimbing dan
melindungi anak-anak kita," ujarnya.
Sumber : http://news.detik.com/